✨ Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir & Bathin

Media Network
Lokalin

Sirajudin Lasena Tegas: Bank SulutGo Harus Capai Laba Rp 400 Miliar atau Reshuffle

Setelah sukses menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada Rabu (8/4), Bank SulutGo (BSG) kini dituntut melesat lebih jauh. Di tengah tantangan berat perekonomian global dan regional, bank daerah ini diharapkan mampu mencetak terobosan demi memperkuat layanan dan mengembangkan bisnis secara signifikan.

Target Ambisius: Laba Bersih Rp 400 Miliar Jadi Prioritas Bank SulutGo

Tidak tanggung-tanggung, target besar telah ditetapkan bagi Bank SulutGo, yakni meraih laba bersih sebesar Rp 400 miliar pada tahun 2025. Bupati Bolaang Mongondow Utara, Dr. Sirajudin Lasena, SE., M.Ec.Dev., dengan tegas menyampaikan sikap kritisnya terhadap capaian target tersebut.

“Jika target laba bersih Rp 400 miliar tahun ini tidak tercapai, saya menyarankan direksi dan komisaris BSG untuk mengundurkan diri. Sebagai pemegang saham, saya ingin BSG dikelola secara maksimal dan profesional,” tegas Sirajudin pada Kamis (10/4).

Kolaborasi Direksi dan Komisaris Jadi Kunci Sukses

Sirajudin Lasena menekankan, soliditas antara direksi dan komisaris BSG menjadi faktor krusial untuk mewujudkan target ambisius tersebut. Kolaborasi yang kuat diyakini akan membawa Bank SulutGo mencapai performa terbaiknya.

“Tantangan ekonomi saat ini sangat berat. Tanpa strategi jitu dan kolaborasi yang maksimal, mustahil target bisa kita raih,” tambahnya.

Fokus Perbaikan Tata Kelola dan Kepercayaan Publik

Menurut Sirajudin, langkah awal yang mendesak dilakukan adalah memperkuat tata kelola perusahaan dan meningkatkan kepercayaan publik. Salah satu sektor yang mendapat sorotan adalah teknologi informasi (IT) yang harus segera diperbaiki untuk menunjang layanan optimal.

“Kepercayaan publik bisa dibangun lewat perbaikan tata kelola. Salah satunya dengan membenahi sistem IT agar layanan BSG tidak kalah dengan bank-bank nasional,” ujar Sirajudin.

Layanan Setara Bank Nasional: ATM Tidak Boleh Mati Lagi

Sebagai bank daerah, BSG tidak boleh merasa puas dengan capaian saat ini. Sirajudin menegaskan bahwa layanan BSG harus mampu menyamai kualitas bank nasional, terutama dalam hal kemudahan transaksi bagi masyarakat.

“BSG harus setara dengan bank nasional. Jangan sampai ada kejadian ATM mati atau kehabisan uang ketika masyarakat hendak bertransaksi,” pintanya.

Ekspansi Bisnis Jadi Strategi Wajib

Lebih lanjut, Sirajudin mendorong BSG untuk melakukan ekspansi bisnis dan tidak sekadar mengandalkan dana dari pemerintah daerah. Menurutnya, penyaluran kredit harus difokuskan pada sektor produktif, terutama untuk pembiayaan usaha yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Jangan hanya mengandalkan dana pemerintah. Kredit produktif, seperti pembiayaan usaha, harus diutamakan agar Bank SulutGo terus berkembang,” tegas Sirajudin.

Saatnya Bank SulutGo Bertransformasi!

Dengan tantangan ekonomi yang kian berat, Bank SulutGo dituntut bergerak cepat dan adaptif. Kolaborasi kuat, strategi bisnis agresif, serta fokus pada layanan prima dan ekspansi usaha adalah kunci untuk mewujudkan target laba Rp 400 miliar di tahun 2025.

BSG harus membuktikan bahwa sebagai bank daerah, mereka mampu bersaing bahkan dengan bank nasional sekalipun.

Refli Puasa

Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Berita terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button