Viral Meme “Kesenggol Toples Kue Sagu Keju”, Simbol Pertanyaan Sakral di Hari Lebaran

Kue Sagu Keju, Si 'Anak Tiri' di Meja Lebaran yang Jadi Bintang Medsos

0 92 3 menit dibaca

Lebaran selalu lekat dengan tradisi camilan khas di meja tamu, mulai dari nastar, kastengel, hingga kue putri salju. Namun, tahun ini, kue sagu keju yang biasanya sepi peminat justru mencuri perhatian warganet. Meme “kesenggol toples kue sagu keju” sukses viral di media sosial, mengundang gelak tawa netizen di platform seperti TikTok, Facebook, hingga Twitter (X).

Fenomena ini menarik untuk dikupas, karena lebih dari sekadar humor, meme ini mencerminkan dinamika sosial yang sering kita alami saat momen kumpul keluarga di Hari Raya.

Asal Mula Meme: Dari Komik Rereverse hingga Merambah Media Sosial

Viralnya meme ini berawal dari unggahan akun Komik Rereverse di Facebook. Dalam unggahannya, ia menyoroti nasib kue sagu keju yang sering kali terabaikan di meja tamu saat Lebaran.

“Konon dia muncul untuk membalaskan dendam saudaranya yang mati sia-sia karena tersenggol keponakan dan tante yang sedang bersenggama, ihhhh seremnyo.”

Narasi ini sukses memancing tawa warganet karena memadukan situasi absurd dengan realita yang kerap terjadi di rumah saat Hari Raya.

Tidak lama berselang, akun X (dulu Twitter) dengan handle @_devalo juga ikut memviralkan meme ini. Dalam unggahannya, ia menulis:

“Yaampun kapan punya”
“Sekarang tante”

“Seketika kami… di hadapan keluarga besar – di atas karpet – dan sempat kesenggol kue sagu yang gak laku.”

Unggahan ini secara jenaka menggambarkan suasana canggung ketika dicecar pertanyaan pribadi oleh keluarga, sembari menyindir posisi kue sagu keju yang tersingkir di sudut meja.

Kenapa Kue Sagu Keju Jadi Simbol Meme?

Popularitas meme ini tak lepas dari reputasi kue sagu keju yang kerap dianggap ‘anak tiri’ di antara deretan kue Lebaran. Teksturnya yang rapuh, mudah hancur, dan rasa yang kurang menggugah dibandingkan nastar atau kastengel membuat kue ini sering luput dari perhatian tamu.

Inilah yang menjadikan kue sagu keju sebagai simbol fenomena sosial, yaitu hal-hal atau pertanyaan yang tak diharapkan namun selalu hadir dalam suasana keluarga saat Lebaran.

Respon Warganet: Antara Tertawa dan Relate Berat

Meme “kesenggol toples kue sagu keju” mendapatkan sambutan meriah dari netizen. Banyak yang merasa terhibur sekaligus relate, terutama dengan sindiran halus tentang pertanyaan sakral Lebaran seperti:

“Kapan nikah?”
“Skripsinya selesai kapan?”
“Kerja di mana sekarang?”
“Dapat THR berapa?”
“Kapan punya anak?”

Salah satu komentar yang ramai dibagikan bahkan menyebut, “Sagu Keju: trauma berat.”
Humor yang ringan tapi mengena ini menjadikan meme tersebut semakin viral di berbagai platform.

Analisa Sosial: Meme yang Lebih dari Sekadar Lelucon

Di balik kelucuan meme ini, terselip refleksi sosial yang dalam. Meme ini menggambarkan tekanan sosial yang kerap dialami individu ketika berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan pribadi dari keluarga besar.

Kue sagu keju dalam meme ini hadir sebagai metafora yang pas untuk situasi tersebut: mudah tersenggol, terabaikan, namun tetap ada di meja — seperti halnya pertanyaan-pertanyaan “wajib” di setiap kumpul keluarga.

Penyebaran Luas di Media Sosial: Dari TikTok Hingga Instagram

Tak hanya berhenti di Facebook dan X, meme “kesenggol toples kue sagu keju” juga merambah TikTok dan Instagram. Para kreator konten berlomba membuat video parodi, sketsa komedi, hingga tantangan #KesenggolSaguKeju yang menampilkan adegan toples kue sagu terguling disertai pertanyaan-pertanyaan sakral Lebaran.

Semakin banyak variasi, semakin luas pula jangkauan meme ini, menjadikannya salah satu fenomena digital paling ramai di Lebaran 2025.

Meme Kue Sagu Keju, Cerminan Tradisi & Humor Lebaran

Fenomena meme “kesenggol toples kue sagu keju” membuktikan bahwa humor sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari bisa menjadi hiburan universal. Lebaran bukan hanya tentang silaturahmi dan bagi-bagi THR, tapi juga tentang momen kecil yang lucu dan relatable seperti ini.

Lewat meme ini, masyarakat diajak untuk menertawakan hal-hal yang kadang terasa mengganggu, namun nyatanya menjadi bumbu khas dalam suasana Lebaran. Sagu keju pun akhirnya naik pangkat, dari kue yang dilupakan menjadi simbol humor nasional!