Pencarian Korban Tenggelam di Pantai Bahu Mall Berlanjut Hari Kedua

Teknologi Aqua Eye: Deteksi Bawah Air Mempercepat Proses Pencarian

Proses pencarian terhadap Noel Lasut, warga asal Kampung Sea yang dilaporkan tenggelam di perairan Pantai dekat Bahu Mall sejak Senin lalu, terus berlanjut memasuki hari kedua. Upaya ini difokuskan pada pencarian permukaan dengan memanfaatkan alat pendeteksi canggih bernama Aqua Eye, yang membantu mengidentifikasi objek di bawah permukaan laut.

Sejak pagi, tim SAR mulai menyisir area permukaan menggunakan Aqua Eye untuk memperoleh gambaran lebih akurat mengenai posisi korban. Perangkat ini memungkinkan pendeteksian objek di bawah air, sehingga meningkatkan peluang menemukan petunjuk keberadaan korban yang hingga kini belum ditemukan.

Setelah tahap pencarian permukaan rampung, tim penyelam dari Basarnas Manado melanjutkan misi dengan menyelam ke kedalaman menggunakan metode pencarian bawah air. Bersama potensi Search and Rescue (SAR) lokal, mereka berusaha menjelajah area yang diprediksi menjadi lokasi korban terjebak. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efektivitas dan memperluas jangkauan pencarian.

Tak hanya Basarnas, Pol Airud Bitung turut ambil bagian dalam pencarian ini. Kolaborasi antar-instansi tersebut mencerminkan komitmen tinggi untuk memberikan hasil terbaik. Selain membantu pengawasan dan koordinasi di lapangan, Pol Airud Bitung memastikan setiap langkah pencarian berjalan aman dan terstruktur.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda korban ditemukan. Tim SAR tetap berupaya dengan semangat penuh, meski kondisi laut sedang tidak bersahabat akibat cuaca ekstrem. Harapan untuk memberikan kabar baik kepada keluarga korban menjadi motivasi utama bagi semua pihak yang terlibat.

Basarnas Manado mengimbau masyarakat untuk selalu waspada saat berada di pantai. Gelombang tinggi dan kondisi laut yang berubah-ubah dapat meningkatkan risiko keselamatan. Dengan upaya pencarian yang terus dilakukan, diharapkan korban dapat segera ditemukan dan proses evakuasi berjalan lancar.

Situasi yang memerlukan kolaborasi lintas instansi ini menunjukkan bahwa tanggap darurat menjadi prioritas. Keterpaduan Basarnas, Pol Airud, serta potensi SAR setempat menjadi cerminan sinergi dalam menghadapi tantangan di lapangan dan memberikan pertolongan secepat mungkin.

Exit mobile version