Jelang Pilkada Buol 2024, kota ini dihiasi dengan berbagai alat peraga kampanye (APK) berupa spanduk dan baliho para kandidat yang tersebar di sepanjang jalanan utama. Namun, pemandangan yang seharusnya menggembirakan tersebut malah menimbulkan keprihatinan di kalangan warga. Mereka mengeluhkan bahwa pemasangan baliho di pohon-pohon tidak hanya mengganggu estetika kota namun juga berpotensi merusak tanaman yang dilindungi.
Sarmin dan Efendi, sebagai warga yang peduli lingkungan, menyayangkan tindakan tim pemenangan yang dengan sembarangan menancapkan baliho kandidat mereka di pohon dengan menggunakan paku. “Sangat disayangkan banyak calon bupati yang melakukan pemasangan alat peraga kampanye ini tanpa memperhatikan dampaknya pada lingkungan,” ujar keduanya.
Dalam tanggapannya, Iskandar A. Nouk, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buol, menegaskan bahwa pihaknya telah menerima banyak laporan dari warga terkait masalah ini. DLH sekarang sedang bersiap untuk melakukan penertiban terhadap APK yang dipasang di pohon-pohon, yang dinilai telah melanggar ketentuan perlindungan lingkungan.
“Nenek Sos” Nindi Nouk, panggilan akrabnya, menambahkan bahwa para tim kandidat harus lebih memperhatikan etika dalam melakukan kampanye mereka. “Pemasangan baliho di pohon bukan hanya merusak keindahan kota, tapi juga merugikan lingkungan hidup. Pohon sebagai makhluk hidup juga butuh perhatian kita,” tandasnya dengan tegas.