Tinta.news | Dunia Formula 1 dihebohkan dengan peristiwa mengejutkan saat bos tim Alpine F1, Otmar Szafnauer, tiba-tiba dipecat setelah hanya 33 balapan menjabat sebagai Kepala Tim utama tim balap asal Prancis tersebut.
Tidak hanya Szafnauer, sang direktur olahraga Alpine, Alan Permane, juga ikut terkena dampaknya.
Kabar pemecatan Romanain-Amerika berusia 58 tahun tersebut benar-benar mengagetkan banyak pihak, terutama karena dia baru-baru ini merencanakan ambisius “100 balapan” untuk membawa tim Enstone meraih kesuksesan.
Namun, sayangnya, balapan ke-34 di Spa akan menjadi balapan terakhirnya bersama tim.
Tak bisa menyembunyikan perasaan kecewa, Szafnauer pun mengungkapkan isi hatinya atas keputusan manajemen tim Prancis tersebut.
Bak Kisah Drama, Bos Tim Alpine Membuka Hati
Alpine Racing memang tidak memulai musim Formula 1 2023 dengan lancar, dan berbagai peningkatan mobil belakangan ini justru mendatangkan masalah, terutama akibat insiden-insiden tabrakan yang menyebabkan dua balapan di Hungaria dan Silverstone harus berakhir dengan catatan “did not finish” (DNF).
Szafnauer pun angkat bicara mengenai pemecatannya, “Kenya-nyataannya, perubahan memerlukan waktu,” tuturnya dengan tegas saat berbicara dengan Sky Germany. “Meskipun saya sudah merekrut beberapa orang berbakat dari tim lain, tapi sayangnya, mereka masih terikat kontrak hingga 2024 atau bahkan 2025. Jadi, bagaimana mungkin kita bisa cepat berkembang jika para pekerja belum bergabung dengan kita? Semua butuh proses dan waktu agar kita bisa bekerja sama dengan baik.”
Pendapat Berbeda, Drama Semakin Panas
Menariknya, wakil presiden motorsport Alpine, Bruno Famin, yang kini menjabat sebagai pelaksana tugas kepala tim, juga memiliki pandangan berbeda mengenai situasi ini. Seperti yang dikutip oleh Planet F1, ia berkata, “Kami memang memiliki perbedaan pandangan mengenai jangka waktu pemulihan performa yang kami inginkan. Akhirnya, kami memutuskan untuk berpisah secara baik-baik. Itu saja.”
Kini, setelah keputusan besar mengenai masa depan Szafnauer, tim Alpine disebut-sebut sedang mempertimbangkan untuk merekrut mantan kepala tim Ferrari, Matia Binotto. Drama semakin seru di belantara Formula 1!
Bukan Hanya Itu, Hamilton Juga Dapat Peringatan
Kisah menarik di Formula 1 tidak berhenti di situ saja. Pembalap hebat asal Inggris, Lewis Hamilton, juga tengah ramai diperbincangkan. Kabarnya, dia tengah dipertimbangkan untuk pindah ke tim legendaris, Ferrari.
Namun, seorang analis Formula 1, Peter Windsor, menyarankan agar Hamilton lebih bijak dalam mengambil keputusan. Menurutnya, beralih ke Maranello bisa membuat karier sang pembalap berada dalam kekacauan.
Kabarnya, masa depan Hamilton di Mercedes masih simpang siur, terutama karena rumor yang beredar bahwa sang pembalap tidak bahagia di sana, seperti yang dilaporkan oleh Sports Illustrated.
Hanya tersisa lima bulan lagi sebelum kontraknya berakhir, banyak tim di grid telah dikaitkan dengan nama juara tujuh kali ini. Bagaimana kisah selanjutnya? Kita tunggu saja! (tn)