Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

Media Network
Netizen

Semangat Berkebun di Usia Senja: Kisah Nurtima Popana Menumbuhkan Cabai di Perbukitan Bolmut

Di tengah terik matahari yang hampir bersinar tepat di atas kepala, Nurtima Popana tetap tampak sumringah. Ia bersiul gembira sambil memanen cabai yang telah ia tanam lima bulan yang lalu di lahan yang ia sebut sebagai sumur kehidupan, yang mendukung perjuangan hidupnya di masa senja.

Pada hari Jumat, 2 Agustus 2024, kunjungan dari Koordinator BPP Kecamatan Kaidipang, Zaiman Datuela, S.ST., menambah semarak hari itu. Kunjungan tersebut adalah bagian dari kegiatan rutin penyuluhan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bolmut, bertujuan untuk menyampaikan program dan pendampingan teknis bertani serta menyerap aspirasi dari para petani.

Nurtima menyambut Zaiman dengan senyuman lebar. Ia merasa senang dengan kehadiran Zaiman yang telah berjalan melewati bukit untuk sampai ke lahan cabainya yang terletak jauh dari keramaian ibu kota Kabupaten Bolmut, di kawasan perbukitan Igit, Desa Gihang-Kaidipang. Meskipun Zaiman menolak tawaran untuk beristirahat, mereka berdua menghabiskan waktu bercakap-cakap sambil memetik cabai.

Berdiri di lahan cabai Nurtima, panorama alam perbukitan di selatan dan barat tampak menawan dengan latar belakang pepohonan, pisang, dan kelapa yang memperindah pemandangan. Di lahan ini, Nurtima menanam 4.000 pohon cabai rawit lokal, yang dipilih karena kemampuannya bertahan di bawah sinar matahari penuh dan keterbatasan irigasi yang hanya mengandalkan curah hujan.

Saat hari beranjak siang, buah cabai yang telah matang berhasil dipetik dan dibawa ke pondok sederhana dekat lahan. Nurtima mengajak Zaiman ke sana untuk menimbang hasil panennya yang mencapai 30 kilogram. “Ini akan saya jual ke pasar. Harga di pasar lagi bagus,” kata Nurtima, semringah.

Selama kunjungan itu, Zaiman juga menyempatkan diri untuk memberikan penyuluhan singkat kepada Nurtima. Materi yang disampaikan mencakup pengaturan dosis pupuk dan pengamatan kondisi tanaman untuk mengantisipasi hama dan penyakit. Zaiman menekankan prospek cerah budidaya cabai di Bolmut, mengingat permintaan pasar yang tinggi dan potensi lahan yang masih tersedia. “Cabai akan selalu memiliki konsumen. Ini bukan saja dapat dikonsumsi menjadi sambal, tapi juga bahan baku industri,” ujar Zaiman.

Ia menambahkan, peluang ini harus dimanfaatkan, terutama oleh generasi muda Bolmut. Semangat dan kegigihan Nurtima di usia senjanya menjadi contoh berharga. Zaiman mengakhiri dengan pepatah yang menginspirasi: “Tak perlu jadi hebat untuk memulai, tapi harus memulai untuk jadi hebat.”

Refli Puasa

Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Berita terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button