Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir & Bathin

Media Network
Lokalin

Catatan Apel Perdana SJL-MAP: Tak Sekadar Pidato, Ini Roadmap Bupati Bolmut, Jangan Jadi Benalu di Pemerintahan atau Penumpang Gelap di Kapal Perubahan

Boroko, 8 April 2025 | Apel perdana pasca libur Idul Fitri 1446 Hijriah di halaman Kantor Bupati Bolaang Mongondow Utara bukan sekadar rutinitas seremonial. Di tangan Bupati Sirajudin Lasena, momen ini berubah menjadi panggung penting untuk mengevaluasi arah pemerintahan dan menyatukan semangat seluruh ASN, kepala OPD, serta perangkat desa dalam satu komitmen: membangun Bolmut secara jujur, cepat, dan berdaya saing tinggi.

Bersihkan Hati, Singkirkan Ego, Satukan Langkah

Dalam pidato yang penuh makna dan disambut antusias peserta apel, Bupati Sirajudin membuka arahannya dengan mengajak semua aparatur pemerintah untuk terlebih dahulu “membersihkan hati” sebelum melangkah lebih jauh.

“Mimpi membangun Bolmut ini tidak bisa berjalan kalau hati kita masih keras, penuh karat dan lumut yang menolak kenyataan. Coba kita cuci, lembutkan hati agar kebenaran mudah datang. Kalau tidak, yang baik pun akan dianggap buruk,” ungkapnya dengan nada serius.

Ia menyentil keberadaan pihak-pihak yang hanya memikirkan kepentingan pribadi, tidak peduli terhadap nasib orang banyak, dan enggan melihat Bolmut tumbuh menjadi daerah yang maju dan mandiri.

Tidak Butuh Penumpang Gelap dalam Kapal Perubahan

Bupati menyadari bahwa tak semua orang akan setuju dengan langkah-langkah berani yang ia ambil. Namun, ia tidak memaksakan kehendak. Yang ia minta hanyalah kesadaran bersama dan komitmen bersama.

“Saya tidak mengemis, saya mengajak. Kalau tidak mau ikut, silakan. Tapi jangan jadi benalu atau penumpang gelap dalam kapal yang akan berlabuh di pelabuhan kesejahteraan,” katanya.

Baginya, perubahan bukan pilihan, tetapi keharusan. Terutama bagi birokrasi yang selama ini dianggap terlalu nyaman dan lamban menghadapi perubahan zaman.

Evaluasi Besar: OPD Terlalu Banyak, Anggaran Terlalu Boros

Sorotan tajam juga diarahkan pada struktur birokrasi yang dinilai terlalu gemuk. Bupati menyebut bahwa banyaknya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat ini tidak sebanding dengan kemampuan fiskal daerah.

“Bolmut hanya punya APBD di bawah Rp1 triliun, tapi jumlah OPD-nya terlalu banyak. Bandingkan dengan daerah yang APBD-nya di atas Rp1 triliun tapi hanya punya delapan OPD,” jelasnya.

Karena itu, penataan ulang nomenklatur SKPD dan penggabungan fungsi akan dilakukan sebagai langkah awal efisiensi. Hal ini juga akan diiringi dengan pengisian jabatan eselon III dan IV secara selektif, dengan menempatkan orang-orang yang benar-benar pantas di posisi yang tepat.

Percepatan Mutasi dan Pengangkatan Pejabat Definitif

Bupati juga mengumumkan bahwa belum lama ini dirinya sudah menyampaikan kepada Gubernur, ia telah menginstruksikan kepada sekda agar proses usulan mutasi pejabat struktural untuk segera dilaksanakan.

“Kita terlalu banyak punya Plt. Untuk OPD strategis, segera koordinasikan dengan provinsi dan pusat. Setelah itu, kita tancap gas,” ujarnya tegas.

Langkah ini, menurutnya, sangat penting untuk memastikan stabilitas organisasi dan mempercepat pelaksanaan program-program prioritas.

Bergerak Cepat, Bukan Sekadar Melangkah

Sudah 40 hari sejak pelantikannya oleh Presiden, namun bagi Bupati Sirajudin dan wakil bupati Aditya Pontoh, waktu yang singkat itu harus dimanfaatkan untuk “berlari”, bukan hanya melangkah.

“Kita ini berada di kabupaten dengan fiskal rendah. Ketergantungan kita terhadap transfer pusat sangat tinggi. Maka kita tidak boleh santai. Etos kerja harus tinggi,” tegasnya.

Ia menyinggung bagaimana kebijakan fiskal nasional dan global bahkan seperti Presiden AS Donald Trump, dapat berdampak pada ekonomi daerah. Oleh karena itu, ASN Bolmut diminta jangan “telmi”, alias telat mikir.

Pendataan Aset dan Keseragaman ASN: Simbol Tertib dan Profesional

Menjawab arahan Gubernur Sulawesi Utara, Bupati juga menekankan pentingnya pendataan aset daerah secara menyeluruh. Ia meminta kepala OPD agar menindaklanjuti ini secara serius sebagai bentuk kepatuhan terhadap prinsip transparansi.

Sementara itu, keseragaman pakaian dinas ASN juga menjadi perhatian. Perbedaan warna dan pola seragam dianggap mengurangi kesan profesional dan harus segera diseragamkan kembali.

Program Government Care Siap Dilanjutkan

Bupati Sirajudin Lasena dan Wakil Bupati Aditya Pontoh (SJL-MAP) memastikan bahwa program Government Care akan kembali aktif. OPD yang memiliki fungsi pelayanan langsung kepada masyarakat akan “stay melayani”, artinya selalu siaga dan hadir setiap saat ketika dibutuhkan.

Peringatan untuk yang Absen: Publik Berhak Tahu

Di akhir pidatonya, Bupati menyampaikan apresiasi kepada ASN yang hadir dalam apel. Namun ia juga menegaskan bahwa kehadiran dalam apel perdana bukan hal sepele, melainkan bagian dari komitmen ASN terhadap tugas.

“Terima kasih kepada yang hadir. Yang tidak apel, publik juga perlu tahu siapa-siapa yang malas ikut apel. Kita ini pelayan masyarakat, bukan orang bebas tugas,” tutupnya.

Komitmen Kuat Menuju Bolmut Maju dan Mandiri

Arahan Bupati Sirajudin Lasena dalam apel perdana ini bukan sekadar pesan motivasi, tetapi cetak biru untuk membenahi birokrasi, menumbuhkan etos kerja baru, dan mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah demi mewujudkan Bolaang Mongondow Utara yang maju, berdaya saing, dan sejahtera.

Dengan kebijakan penataan OPD, percepatan mutasi, transparansi aset, dan penguatan pelayanan publik, Bolmut sedang menuju transformasi besar. Dan seperti kata Bupati, “Kita tidak sedang melangkah… kita sedang berlari.”

Refli Puasa

Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Berita terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button