Kapolres Bolsel Tinjau Perkebunan Jagung di Panango, Dukung Program Ketahanan Pangan

Kapolres Bolsel Turun Langsung ke Perkebunan Jagung

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), AKBP Handoko Sanjaya, S.I.K, M.Han, meninjau langsung perkebunan jagung siap panen di kawasan Panango pada Senin (10/02/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kolaborasi Polres dan Dinas Pertanian

Dalam peninjauan tersebut, Kapolres didampingi oleh jajaran Polres Bolsel serta Kepala Dinas Pertanian (Distan) Anas Kangiden beserta tim. Mereka mengevaluasi kondisi pertumbuhan jagung yang dikelola oleh kelompok tani (Poktan) binaan Distan dan Polres Bolsel.

AKBP Handoko Sanjaya menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kerja sama antara Polri dan Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di daerah.

“Di tingkat pusat, Polri bekerja sama dengan Kementerian Pertanian. Oleh karena itu, di daerah pun kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menyukseskan program ketahanan pangan ini,” ungkap Kapolres.

Program Ketahanan Pangan Berjalan Empat Bulan

Lebih lanjut, AKBP Handoko Sanjaya mengungkapkan bahwa program ini telah berjalan selama empat bulan. Di Kabupaten Bolsel sendiri, terdapat lima lokasi perkebunan jagung yang tersebar dengan total luas mencapai lima hektar.

“Berdasarkan hasil peninjauan hari ini, tanaman jagung di lima lokasi tumbuh subur. Diperkirakan dalam satu hingga dua bulan ke depan, jagung sudah siap untuk dipanen,” tambahnya.

Kapolres optimistis jika program ini berjalan lancar, maka hasil panen jagung di Bolsel bisa mencapai 20 ton. Jumlah ini diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan masyarakat di wilayah tersebut.

Target Perluasan Lahan Jagung Hingga 2.500 Hektar

Sementara itu, Kepala Distan Bolsel, Anas Kangiden, mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan perluasan lahan perkebunan jagung hingga 2.500 hektar pada tahun ini. Target tersebut di luar dari lima hektar lahan yang saat ini dikelola bersama Polres.

“Saat ini, kami masih menunggu distribusi benih jagung dari Kementerian Pertanian agar program ini bisa terus berjalan,” jelas Anas.

Ia berharap sinergi antara Pemda dan Polres dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan di Bolsel.

“Dalam program ini, Polres berperan sebagai pengawas, sedangkan Distan bertanggung jawab sebagai pembina teknis kelompok tani. Dengan kolaborasi ini, kami optimistis dapat mendorong petani mencapai target swasembada pangan, khususnya jagung,” tutupnya.

Komitmen Pemda dan Polres untuk Swasembada Pangan

Dengan adanya kerja sama antara Polres dan Dinas Pertanian, diharapkan program ketahanan pangan ini dapat berjalan maksimal. Pemerintah daerah dan pihak kepolisian terus berupaya untuk memastikan petani mendapatkan pendampingan yang optimal, sehingga hasil panen meningkat dan kesejahteraan petani terjamin.

Program ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan di Bolsel serta mendukung kebijakan nasional untuk mencapai swasembada pangan di Indonesia.

Exit mobile version