Petualangan Tubuh Tanpa Susu: Apa yang Terjadi Saat Anda Berhenti Minum Susu?
Boroko, 9 September (waktu.news) | Apakah Anda pernah bertanya-tanya apa yang terjadi pada tubuh Anda jika Anda menghentikan konsumsi susu selama satu bulan penuh? Mari kita menjelajahi perjalanan menarik ini bersama-sama.
Susu, dengan segala keragaman dan manfaatnya, telah lama menjadi bagian penting dalam pola makan banyak orang, terutama di budaya India yang kaya akan hidangan-hidangan lezat. Keberagaman dan keleluasaannya membuat susu menjadi bahan makanan krusial dalam berbagai kreasi kuliner. Namun, penting untuk berhati-hati, karena terlalu banyak susu bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Jadi, apakah Anda harus benar-benar menghilangkan susu dari daftar makanan Anda? Dan, apa yang mungkin terjadi pada tubuh Anda jika Anda mencobanya selama sebulan? Mari kita simak pandangan para ahli.
Menurut Dr. Sandeep Bhatnagar, seorang pakar kedokteran internal dari Paras Health, Udaipur, saat Anda berhenti minum susu selama sebulan, tubuh Anda mungkin akan mengalami perubahan menarik. “Awalnya, Anda mungkin merasakan berkurangnya perut kembung dan gas, terutama jika Anda termasuk orang yang intoleran terhadap laktosa. Asupan kalsium Anda mungkin akan menurun, berpotensi memengaruhi kesehatan tulang. Juga, kondisi kulit yang terkait dengan sensitivitas terhadap produk susu bisa membaik,” katanya.
Namun, perlu diingat bahwa asupan nutrisi Anda mungkin perlu disesuaikan karena susu adalah salah satu sumber utama protein dan vitamin. “Secara keseluruhan, reaksi tubuh bisa berbeda-beda antar individu, sehingga sebaiknya Anda berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola makan Anda,” tambah Dr. Bhatnagar.
Nupuur Patil, seorang ahli gizi, setuju dengan pandangan ini. Ia menjelaskan bahwa jika Anda adalah pemakan susu yang rajin, Anda mungkin akan mengalami penurunan asupan kalsium dan vitamin D, mengingat bahwa kedua nutrisi ini sering ditemukan dalam susu. “Kalsium sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi, sedangkan vitamin D membantu penyerapan kalsium,” katanya.
Tetapi, pertanyaannya, apakah disarankan untuk sepenuhnya menghindari susu? Keputusan ini sebenarnya sangat tergantung pada kebutuhan kesehatan Anda, preferensi makanan, dan kondisi kesehatan yang ada, kata para ahli.
“Jika Anda intoleran terhadap laktosa, menghindari susu bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan pencernaan. Bagi mereka yang menjajaki diet bebas susu karena alasan etika, lingkungan, atau kesehatan, alternatif-alternatif bisa menjadi pilihan. Namun, jika susu merupakan sumber utama protein dan kalsium Anda, pastikan untuk menjaga nutrisi yang seimbang dengan mengganti atau mengonsumsi suplemen. Konsultasi dengan seorang ahli diet sebelum mengubah pola makan Anda secara signifikan sangat disarankan,” kata Dr. Bhatnagar.
Jika Anda memutuskan untuk berhenti minum susu atau mengurangi konsumsi produk susu, jangan khawatir, masih ada banyak alternatif yang lebih sehat. Patil menyarankan beberapa di antaranya:
- Susu Berbasis Tanaman: Cobalah alternatif susu berbasis tanaman seperti susu almond, susu kedelai, susu oat, susu kelapa, atau susu beras. Alternatif-alternatif ini sering diperkaya dengan vitamin dan mineral, seperti kalsium dan vitamin D.
- Sayuran Hijau: Sertakan makanan yang kaya kalsium seperti sayuran hijau (kale, bayam, daun kol), brokoli, dan makanan yang diperkaya (seperti sereal) dalam diet Anda.
- Kacang-kacangan dan Biji-bijian: Jadikan kacang-kacangan dan biji-bijian seperti almond, biji chia, dan biji wijen sebagai camilan Anda, karena mereka adalah sumber kalsium yang baik.
- Ikan: Ikan berlemak seperti salmon dan sarden tidak hanya kaya akan asam lemak omega-3 tetapi juga memberikan jumlah vitamin D yang cukup.
- Makanan yang Diperkaya: Cari makanan yang diperkaya dengan kalsium dan vitamin D, seperti jus jeruk yang diperkaya, susu berbasis tanaman yang diperkaya, dan sereal yang diperkaya.
Ingatlah, kuncinya adalah memastikan bahwa Anda masih memenuhi kebutuhan nutrisi Anda, terutama kalsium dan vitamin D, terlepas dari apakah Anda memutuskan untuk berhenti minum susu atau tidak. Konsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli diet dapat membantu Anda membuat rencana makan yang seimbang dan sesuai. Jadi, apakah Anda siap untuk menjalani petualangan diet tanpa susu?
Sumber (indianexpress)