Sebuah video yang beredar di media sosial baru-baru ini memicu perbincangan hangat. Video tersebut menampilkan seorang wanita bernama Risnawati Senna, mantan honorer di RSUD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), yang mengklaim dipecat sepihak karena perbedaan pilihan politik dalam Pilkada Bolsel 2024. Direktur RSUD Bolsel, dr. Sadli Mokodongan, akhirnya buka suara untuk meluruskan informasi tersebut.
Risnawati Senna, dalam video yang diunggah di Facebook, mengaku dipecat dari pekerjaannya sebagai honorer di RSUD Bolsel. Ia menuding pemecatan tersebut dipicu oleh dukungan politik orang tuanya kepada salah satu pasangan calon (paslon) di Pilkada Bolsel. Video ini menjadi viral dan menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat, terutama menjelang pemilihan pada 27 November 2024.
Menanggapi isu tersebut, dr. Sadli Mokodongan menegaskan bahwa tidak ada pemecatan sepihak seperti yang diklaim Risnawati. “Yang bersangkutan memang pernah bekerja di RSUD Bolsel sebagai tenaga honorer,” jelas Sadli. Namun, ia menegaskan bahwa Risnawati berhenti atas keputusannya sendiri.
“Tidak ada yang memecat. Dia berhenti sendiri dan sudah tidak masuk kerja lagi sejak lama,” ujar Sadli, membantah klaim yang beredar.
Sadli menjelaskan bahwa Risnawati telah meninggalkan pekerjaannya di RSUD Bolsel jauh sebelum isu ini mencuat. Ia juga memastikan bahwa pihak RSUD tidak pernah melakukan pemecatan sepihak, apalagi karena alasan politik. “Yang bersangkutan keluar atas inisiatif sendiri. Itu faktanya,” tegasnya.
Isu ini muncul di tengah situasi politik yang memanas menjelang Pilkada Bolsel 2024. Sebelumnya, selain Risnawati, ada juga klaim dari mantan honorer lainnya yang menyatakan hal serupa. Namun, setelah ditelusuri, tudingan tersebut tidak terbukti dan justru bertentangan dengan fakta di lapangan.
Sadli berharap masyarakat tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi, terutama yang berpotensi menjadi isu menyesatkan di masa Pilkada. “Klarifikasi ini penting agar masyarakat tidak terpengaruh oleh narasi yang tidak benar,” tutupnya.
Fakta menunjukkan bahwa Risnawati Senna keluar dari pekerjaannya atas keputusannya sendiri dan bukan karena pemecatan sepihak. Direktur RSUD Bolsel, dr. Sadli Mokodongan, menegaskan bahwa pihak rumah sakit tidak pernah melakukan tindakan diskriminatif terkait pilihan politik pegawai. Masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam menyikapi informasi, terutama menjelang Pilkada Bolsel 2024.