Di Kabupaten Buol, sebanyak 150 guru SD dan SMP dari 11 kecamatan telah merasakan keseruan dalam pelatihan Metode GASING. Acara ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga diikuti dengan serius oleh para peserta, terbukti dengan antusiasme yang tinggi bahkan hingga hari keenam.
Dilaksanakan di SDN 1 Biau selama 15 hari, pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol dengan Yohanes Surya Institut Jakarta untuk meningkatkan kompetensi guru matematika secara fantastis.
Bakir Hi. A Madjo, S.Pd, sebagai penanggung jawab kegiatan, bersama Kepala SDN 1 Biau, Elpira Goma, S.Pd, menjelaskan betapa pentingnya kegiatan ini bagi masa depan pendidikan di Kabupaten Buol. Mereka percaya bahwa metode belajar yang ceria dan inspiratif dalam matematika dapat mengubah cara anak-anak belajar, memberi mereka semangat baru dalam mengejar impian masa depan mereka.
“Bergabung dengan Indonesia Emas 2045 adalah tantangan besar bagi kita semua, termasuk di Kabupaten Buol. Pendidikan adalah kunci untuk mencapai tujuan itu, dan inisiatif Metode GASING adalah langkah awal yang cerdas,” ungkap Bakir.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, melainkan juga momen untuk merayakan perubahan positif dalam pendidikan. Tidak hanya itu, pelatihan ini juga menjadi wadah untuk membangun karakter dan keterampilan hidup yang tak ternilai bagi anak-anak Buol.
Para peserta juga menikmati interaksi mereka dengan mentor dari Yohanes Surya Institut, menambah nilai tambah dari pelatihan tersebut. Bakir optimis bahwa dengan melanjutkan pendekatan ini, Buol dapat menjadi pionir dalam inovasi pendidikan di Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Dikbud Buol, Moh Suyud, menegaskan bahwa program ini tidak hanya tentang meningkatkan kemampuan matematika, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kritis seperti kreativitas, kolaborasi, dan berpikir kritis kepada anak-anak. Ia berharap metode ini dapat memberikan landasan yang kokoh bagi generasi mendatang untuk menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri dan keberanian.
Dalam upayanya untuk merangsang minat belajar, Moh Suyud menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya mengajar keterampilan akademis, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan kompetensi sosial yang diperlukan dalam masyarakat global yang semakin terhubung ini.