Sukatani Band Dapat Tawaran Menjadi Duta Polri, Ini Reaksi Roy Suryo dan Publik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengejutkan publik dengan menawarkan kepada band Sukatani untuk menjadi Duta Polri. Tawaran ini datang setelah lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar sempat ramai diperbincangkan, dikaitkan dengan kritik terhadap oknum kepolisian. Meski ada kontroversi terkait lirik lagu tersebut, pihak kepolisian memastikan bahwa tidak ada masalah hukum, dan langkah ini lebih merupakan pendekatan institusi Polri terhadap dunia seni dan kritik sosial.
Pendekatan Polri terhadap Seni dan Kritik Sosial
Sukatani Band, yang dikenal dengan gaya musiknya yang khas dan lirik-lirik tajam, tiba-tiba menjadi sorotan. Lagu Bayar Bayar Bayar dianggap sebagian kalangan sebagai sindiran terhadap oknum kepolisian, namun setelah klarifikasi, pihak Polri menyatakan tidak ada masalah terkait dengan lirik lagu tersebut. Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo, dalam langkah progresifnya, kemudian menawarkan kepada dua personel band, Novi Citra Indriyati (Twister Angel) dan Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy), untuk menjadi Duta Polri.
Roy Suryo Dukung Tawaran Kapolri: Duta Polri Sebagai Langkah Positif
Tawaran ini disambut baik oleh pengamat sekaligus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo. Menurutnya, langkah ini merupakan upaya yang baik untuk memperbaiki citra Polri dan menjalin hubungan lebih harmonis antara aparat penegak hukum dan masyarakat, terutama para seniman.
“Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo mengajak Novi dan Alectroguy untuk menjadi Duta Polri. Ini adalah langkah positif dalam menciptakan hubungan yang lebih baik dan lebih terbuka antara Polri dan masyarakat,” ungkap Roy Suryo dalam keterangannya pada Senin, 24 Februari 2025.
Tanggapan Masyarakat dan Kekhawatiran Sukatani Band
Namun, tidak semua pihak menyambut tawaran ini dengan positif. Beberapa netizen merasa bahwa tawaran tersebut berisiko menjadi jebakan yang dapat merugikan Sukatani Band dalam jangka panjang. Kritikan ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa dengan menerima tawaran ini, band tersebut akan kehilangan kebebasan berekspresi yang telah mereka pegang teguh.
Roy Suryo Menegaskan: Kritik Seni Tidak Boleh Dibungkam
Roy Suryo juga menyoroti dugaan tindakan represif yang sempat dilakukan oleh Tim Siber Polda Jawa Tengah terhadap Sukatani Band. Ada laporan yang menyebutkan bahwa tim tersebut mendatangi personel band setelah gaya mereka, yang identik dengan penggunaan balaclava, menjadi sorotan. Gaya tersebut dikaitkan dengan perlengkapan perang yang digunakan pada era Balaclava di Krimea pada 1853-1856.
“Membungkam seni dan kritik hanya akan membawa kita kembali ke masa yang kelam, seperti pada masa Orde Lama dan Orde Baru. Demokrasi harus dihargai, dan seni adalah bentuk ekspresi yang harus dihormati,” tambah Roy Suryo.
Masa Depan Sukatani Band: Menolak atau Menerima Tawaran Duta Polri?
Kini, publik menantikan keputusan Sukatani Band apakah mereka akan menerima tawaran untuk menjadi Duta Polri atau tetap berpegang pada prinsip-prinsip mereka dalam bermusik. Langkah Kapolri untuk mendekati dunia seni ini bisa menandai dinamika baru dalam hubungan antara aparat penegak hukum dan seniman di Indonesia. Banyak yang berharap, apapun keputusan Sukatani Band, hubungan antara seni dan kepolisian bisa semakin terbuka dan saling mendukung dalam konteks kebebasan berekspresi.
- Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ dari Band Sukatani Bikin Geger, Begini Reaksi Polisi dan Publik
- Prestasi di Kapolri Cup 2024: Polda Sulteng dan Mahasiswa Untad Terima Penghargaan